Breaking News

Selain Menjaga Protokol Kesehatan, Shalat Lima Waktu Bisa Mencegah Penyebaran Covid-19

Shalat Lima Waktu Bisa Mencegah Penyebaran Covid-19
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat di sambut oleh Wakil ketua DPRD Lombok Barat ,Hj. Nurul Adha , Camat Kuripan ,Iskandar.S.sos.Kepala desa Terpilih , Hamdani dan tokoh masyarakat Dusun Tanak Putik,desa giri Sasak

LOMBOK BARAT , - Slogan "Jaga diri dengan Iman dan Imun" di tengah pandemi Covid-19 merupakan satu kesatuan yang harus tetap tumbuh dalam diri seorang untuk mencegah penyebaran virus Corona. Oleh karenanya, selain menerapkan protokol kesehatan dengan masif, ternyata penyebaran Covid-19 juga bisa dicegah melalui ibadah sholat lima waktu yang dilakukan oleh kaum muslim.

"Penyebaran Covid-19 hanya bisa dilakukan dengan menjaga imun dengan olahraga serta makan-makanan sehat. Kemudian menjaga iman dengan memperbanyak ibadah kepada Tuhan salah satunya adalah sholat lima waktu," ungkap Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat peletakan batu pertama pembanguan Masjid Nurul Karomah di Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan Lombok Barat, Selasa (20/08).

Menurut Dr. Zul sapaan akrabnya, meningkatkan iman dengan perbanyak kegiatan ibadah adalah salah satu jawabannya. Sebab, ketika seorang ingin menunaikan ibadah sholat tentu diwajibkan untuk berwudhu dan bersuci. Dalam berwudhu, tentu orang akan mencuci tangan, kaki, wajah dan bagian lainnya. Sehingga dengan kebiasaan itu, maka masyarakat akan tetap dalam keadaan bersih serta bisa terhindar dari Virus Corona.  

"Tentu juga harus diperkuat dengan mematuhi segala protokol kesehatan," harap Dr. Zul.

Selain itu, Dr. Zul juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan positif. Percuma masjid dibangun besar dan megah tapi hanya sedikit yang  beribadah dan memakmurkannya.

Sementara itu, Kepala Desa Giri Sasak, Hamdani mengungkapkan bahwa kehadiran gubernur di desa tersebut merupakan kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat. Karena menurutnya, jarang sekali seorang pemimpin apalagi seperti gubernur yang mau hadir hanya untuk meletakan batu pertama pembangunan masjid.

"Mewakili suara hati masyarakat, saya tidak menyangkan bahwa pak gubernur hadir di desa kami. Alhamdulillah antusias masyarakat untuk melihat sosok gubernur secara langsung sangat besar," ungkap kades dua periode tersebut.

Ia menjelaskan, pembangunan masjid merupakan inisiatif dari masyarakat dusun tanah putik untuk segera memiliki mesjid yang agak luas. Adapun sumber dana sampai saat ini merupakan sumbangan dari masyarakat setempat. Mereka ada yang sumbang semen, pasir, batu dan lain sebagainya. 

"Selain itu, karena pak Gubernur langsung hadir di trmpat kami. Alhamdulillah kami juga mendapatkan tambahan dana pembangunan dari pemerintah provinsi NTB," ungkapnya syukur.(gl 02)

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close