Lombok Barat - Gerung, Sebagai tindak lanjut dari MoU sebelumnya di bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan, tahun ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab. Lobar) bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram sepakat bekerjasama melaksanakan Program Terpadu Keamanan Pangan Berbasis Komunitas. Program ini terdiri atas Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman dan Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) Aman. Kerjasama ini mentargetkan 3 Desa, 1 Pasar dan 12 Sekolah setingkat SD/MI hingga SMA/SMK/MA.
Pelaksanaannya semacam membuat percontohan bagaimana mengelola dan mensosialisasikan makanan sehat di Desa, Sekolah dan Pasar sehingga masyarakat memahami dan menjalankan pola hidup sehat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat melakukan pertemuan dengan Kepala BBPOM Mataram Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt di Ruang Rapat Jayengrana Kompleks Kantor Bupati Lombok Barat Giri Menang Gerung (2/3/2023).
Fauzan berharap agar obyek yang menjadi target implementasi program ini harus yang benar-benar memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan pangan yang aman.
“Saya minta agar anggota Tim benar-benar selektif dalam memilih obyek percontohan, khususnya Desa,” tegasnya.
Sementara itu Kepala BBPOM Mataram Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan terkait Desa, Pasar dan Sekolah yang akan diintervensi oleh program ini untuk selanjutnya ditetapkan dengan SK Bupati. Lanjutnya, Program Desa Pangan Aman bertujuan untuk meningkatkan kemandirian desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan dan memperkuat ekonomi desa. Pihaknya bersama OPD Lobar terkait telah melakukan survey ke 8 Desa yang terdiri dari 4 Desa Stunting dan 4 Desa Non Stunting.
“Nantinya akan dipilih 2 Desa Stunting dan 1 Desa Non Stunting yang akan diintervensi karena program ini tidak hanya menyentuh persoalan keamanan pangan dan aspek ekonomi, namun juga sebagai kolaborasi dalam menurunkan angka stunting di Lobar,” ujarnya.
Aryapatni juga menambahkan Program Pasar Aman Berbasis Komunitas adalah pasar yang di dalamnya terdapat komitmen dan dukungan penuh dari pemangku kepentingan dan pemberdayaan komunitas pasar dari sisi supply (pengelola pasar, pedagang pasar, asosiasi pasar, pemasok) dan dari sisi demand (pengunjung pasar).
“Oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan dari OPD terkait khususnya Disperindag Lobar terkait pasar yang akan ditunjuk,” ungkapnya.
Sementara itu terkait Sekolah dengan PJAS Aman, Aryapatni menerangkan bahwa tujuan utama dari program ini yaitu menjamin keamanan pangan yang dikonsumsi anak usia sekolah serta memastikan anak usia sekolah khususnya dan komunitas sekolah umumnya memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku keamanan yang baik sehingga dapat melindungi dirinya dari pangan yang tidak aman dan membahayakan kesehatan.
“Selain 12 sekolah baru yang akan dipilih untuk diintervensi, tahun ini kami bersama Pemkab. Lobar juga akan melakukan pengawalan program terhadap 10 sekolah yang tahun sebelumnya telah memperoleh intervensi program,” jelasnya.
Setelah adanya SK Bupati, baru akan dilakukan advokasi dalam rangka menggalang komitmen dari pihak yang dintervensi dan Kepala OPD. Dilanjutkan dengan pembentukan kader, pemberian bimtek kader dan desiminasi program ini oleh setiap kader di komunitasnya.
Bupati didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Lobar Rusditah, S. Sos. Turut hadir pada pertemuan tersebut Kepala Kantor Kemenag Lobar dan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait seperti Bappeda, Dikbud, DPMD, Disperindag dan Dikes Lobar.(MP1).
0 Komentar