Penyaluran santunan dan pembinaan untuk mualaf di Aula Baznas Lobar yang di hadiri Bupati Lombok Barat, Kamis (27/7/2023). |
Pembinaan dan Santunan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid didampingi Ketua Baznas Lobar TGH. M. Taesir Al-Azhar beserta anggota komisioner. Langkah Baznas ini sebagai bentuk penghargaan atas upaya para mualaf hijrah.
Ketua Baznas Lobar, TGH. Taesir Al Azhar menerangkan, pembinaan dan pemberian santunan itu menjadi bagian dari Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Baznas Lobar yang sudah disetujui oleh Baznas Pusat maupun Provinsi.
Pemberian ini dibagi menjadi dua tahap. Pada hari pertama sebanyak 133 mualaf dari enam kecamatan yaitu Narmada, Lingsar, Gunungsari, Batulayar, Kuripan dan Lembar. Sedangkan sisanya sebanyak 117 mualaf dari Kecamatan Sekotong, Gerung, Kediri dan Labuapi serta mualaf center dan mandiri akan mendapat pembinaan, pada Jumat besok (28/7).
"Karena keterbatasan aula kita bagi menjadi dua gelombang, khusus kita panggil untuk kita berikan pembinaan," terang TGH Taesir yang dikonfirmasi seusai pembinaan.
Tuan Guru Taesir menambahkan, pada RKAT itu dianggarkan pembinaan mualaf sebesar Rp 250 juta. Sehingga masing-masing para mualaf memperoleh santunan sebesar Rp 1 juta.
Tuan Guru yang dikenal humoris itu menjelaskan, para penerima itu sebelumnya sudah lama didata pihak Baznas Lobar dengan berkerjasama dengan pihak Kantor Urusan Agama (KUA) perkecamatan dan pemerintah desa. Sehingga tinggal datang membawa surat keterangan masuk islam untuk menjadi dasar menerima pembinaan dan santunan itu.
"Terutama yang diprioritaskan warga Lobar dan mualaf tiga tahun terakhir, walaupun tidak menutup kemungkinan (tiga tahun terakhir, red) asalkan masuk kategori berhak menerima," jelasnya.
Tentu tak dipungkiri, kata Tuan Guru Taesir, masih banyak warga Lobar yang mualaf belum terdata KUA. Sebab kemungkinan ada masuk islam di masjid, namun belum melaporkan kepada KUA sehingga tidak terdata. Meski demikian diakuinya cukup banyak mualaf yang tidak terdata di KUA datang ke Baznas mengajukan proposal bantuan.
"Tetap kita berikan, sebenarnya kalau melihat itu anggaran untuk mualaf bisa dikatakan lebih dari yang sudah kita anggarkan," bebernya.
Menurut Tuan Guru Alumni Al Azhar Mesir ini, sebagai sesama muslim pihaknya tetap mengutamakan para saudara muslim yang masuk islam tersebut. Agar tetap hatinya kukuh kepada kepercayaannya yang baru dipeluknya.
Penyaluran ini dilakukan oleh Bupati, sebagai bentuk penghormatan dari Baznas terhadap yang telah berjasa melalui perbup yang dibuat sehingga mampu meningkatkan pengumpulan zakat, infak dan sedekah. Dimana sebelum dirinya dilantik sebagai ketua baznas tahun 2021 lalu, pengumpulan Baznas itu berkisar Rp. 4 Miliar.
Namun begitu dilantik, melalui koordinasi dan kolaborasi, kemudian Bupati mengubah Perbup itu, sehingga tiap tahun ada peningkatan pengumpulan zakat Baznas. Pada tahun 2022 mencapai Rp. 7 Miliar dan tahun 2023 ini ditarget Rp. 8 Miliar.
“Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa Rp. 8 Miliar,” ujarnya. Ia berharap bisa mencapai Rp. 10 Miliar seperti yang disampaikan Bupati, pada tahun 2022. Sebab lanjut dia, kalau dari hasil rapat dengan Baznas pusat target baznas Lobar bukan Rp. 10 Miliar, namun Rp25 Miliar. “Itu kami tahu sebulan lalu, dari hasil rapat zoom dengan Baznas RI,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat memberi sambutan mengatakan, mualaf merupakan salah satu golongan dalam Islam yang berhak menerima bantuan zakat ataupun shadaqah tersebut merupakan bentuk peduli dan kasih sayang umat Islam kepada para mualaf yang baru belajar serta mengenal Islam agar tetap Istiqomah dalam agama barunya.
"Hari ini Baznas Lombok Barat mengumpulkan masyarakat yang muallaf untuk pendistribusian Zakat, Infak dan Sedekah untuk pembinaan mualaf se-Kabupaten Lombok Barat," katanya.
Bupati dua periode ini berharap, mari terus menjalin kebersamaan, kolaboratif dan inovatif untuk membangun Kabupaten Lombok Barat.(MP-1).
0 Komentar