Breaking News

Sukses Turunkan Angka Stunting, Desa Taman Ayu di Apresiasi Wagub Umi Rohmi.

Wagub NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah saat kunker di Desa Taman Ayu, Senin (7/8/2023).
Mandalikaplus.com - Gerung, Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Hj, Siti Rohmi Djalilah melakukan kunjungan ke Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung Lombok Barat (Lobar), Senin (07/08/2023). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan mengedukasi masyarakat terkait dengan stunting. Dalam kesempatan ini Umi Rohmi juga menyerahkan bantuan berupa telur ayam kepada 34 bayi dan balita yang menjadi sasaran penanganan stunting.

Dalam kegiatan tersebut Umi Rohmi secara simbolis menyerahkan bantuan kepada 5 orang sasaran stunting di Desa Taman Ayu. Dalam kunjungan ini Umi Rohmi didampingi oleh Kepala Bapenda NTB, Kadikes Lobar, Perwakilan BKKBN NTB. Selain itu tampak hadir dalam kegiatan Gerakan Bakti Stunting ini sejumlah  Kepala OPD Pemprov NTB, Kepala OPD lingkup Pemkab Lobar, Kepala Desa dan jajarannya, para kader posyandu, serta sejumlah masyarakat.

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya mencegah stunting sejak usia dini adalah untuk mempersiapan masa depan gemilang bagi seluruh anak di Indonesia khususnya NTB. Stunting merupakan gagal tumbuh pada anak dan kemampuan otak anak tidak mengalami perkembangan secara optimal. Untuk itu dalam kunjungannya tersebut ia mengedukasi masyarakat bagaimana cara mencegah stunting pada anak usia dini.

"Anak adalah amanah dari Allah yang betul-betul harus diperhatikan kondisi kesehatannya, dan 5 tahun pertama usia anak merupakan Golden years (usia emas) mereka untuk mendapatkan gizi yang baik untuk pertumbuhannya," jelasnya. 

Lebih lanjut Umi Rohmi mengatakan selain karena faktor makanan, stunting juga disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih.

"Kami sangat optimis bahwa penurunan stunting di desa ini akan membuahkan hasil yang bagus karena melihat situasi dan kondisi di Desa Taman Ayu yang terbilang masih sangat asri," tuturnya.

Kepala Bapenda Prov. NTB, Hj. Eva Dwiyani dalam laporannya menyampaikan Kegiatan Bakti Stunting merupakan bentuk kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk menuntaskan stunting melalui pemberian protein hewani yang bersumber dari telur ayam. Masing-masing anak yang telah terdata terindikasi stunting akan diberikan dua telur dalam sehari selama tiga bulan kedepan. Untuk Desa Taman Ayu terdapat lima puluh bayi dan balita yang menjadi target penuntasan stunting oleh Bappenda Provinsi NTB yang tersebar di Enam Dusun yang ada di Desa Taman Ayu Lobar.

"Untuk teknis pelaksanaannya, kami melalui kolaborasi seluruh bidang dan UPTB UPPD akan menyalurkan telur setiap dua pekan sekali ke masing-masing penerima, sehingga tiap anak akan diberikan sejumlah dua puluh delapan telur tiap dua pekannya. Pola ini akan berlangsung selama tiga bulan kedepan", jelasnya.

Sementara itu Kepala Desa Taman Ayu, Tajudin mengatakan sejak tahun 2022 kasus stunting di Desa Taman Ayu terbilang cukup tinggi sebanyak 105 kasus. Ia melanjutkan bahwa diawal tahun 2023 turun menjadi 80 kasus. Masih di tahun yang sama tepatnya pada bulan Juni 2023, kasus stunting turun ke angka 50. Sementara itu hingga bulan Agustus 2023 stunting di Desa Taman Ayu sudah berada diangka 34 orang yang masih menjadi sasaran.  Artinya dari 105 sasaran, sebanyak 84 persen telah berhasil dicapai dalam penurunan stunting di Desa Taman Ayu. 

"Melihat capaian yang telah kami peroleh dari tahun ketahun cukup memuaskan, hal ini tak terlepas dari upaya bersama pemdes dan tokoh masyarakat," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut ia mengatakan bahwa beberapa program desa sudah berjalan sejak tahun 2021 lalu. Sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan stunting di Desa Taman Ayu adalah dengan memfokuskan program bantuan pada  keluarga yang rawan stunting seperti para disabilitas. Program tersebut dapat berupa pemberian bimbingan atau pelatihan serta modal usaha bersama. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat lebih produktif. 

"Di Desa kami tercatat sebanyak 47 disabilitas yang menurut kami cukup rawan sebagai penyumbang stunting, untuk itu kami khususkan program produktif dan edukasi kepada mereka," jelasnya.(MP-1).

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close