P
Mega Proyek SPAM Pantai Selatan |
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur, Ahmad Dewanto Hadi, saat di konfirmasi melalui selulernya (23/2/2024) menjelaskan, pengukuran, penggalian hingga pemasangan siku-siku batas lokasi pengambilan air Tibu Krodet, yang sepenuhnya menggunakan tenaga lokal menunjukkan progress yang baik, setelah masyarakat memahami manfaat program yang merupakan kepentingan Nasional untuk kesejahteraan masyarakat.
Pekerjaan fisik dari Tibu Krodet sampai Intalasi Pengelolaan Air (IPA), selain menggunakan tenaga lokal, juga menggunakan tenaga ahli. Tenaga lokal yang melansir pipa dan sebagainya. Sedangkan pekerjaan yang sifatnya teknis, dikerjakan oleh tenaga yang sifatnya membutuhkan keahlian, yang tak bisa dikerjakan oleh tenaga lokal.
"Alhamdulillah sejauh ini tidak lagi ada kendala. Legal formal pekerjaan ada, karena pengambilan air permukaan dilakukan tidak sembarangan, ada SK dari direktorat air minum Kementerian PUPR," jelasnya.
"Progress pekerjaan dari IPA Kotaraja sampai Tibu Krodet sekitar 40 sampai 50 persen. Saya belum melihat data real progressnya," sambung Dewanto.
Bicara penyelesaian IPA Kotaraja, memang reservoar telah selesai dibangun. Tinggal penyelesaian dua unit instalasi pemurnian air yang masing-masing berkapasitas 50 liter per detik, dalam kurun waktu hingga 10 tahun sampai 15 tahun ke depan. Dua intalasi pemurnian air itu, untuk mengantisipasi kebutuhan dan bisa dimanfaatkan masyarakat dimasa mendatang.
"Direktur Air Minum Kementerian PUPR, kemarin (21/2) lalu sudah turun melihat progres pekerjaan pembangunan SPAM Pantai Selatan ini," ungkapnya.
Kaitan dengan pemasangan pipa jaringan distribusi air dari Kotaraja sampai Reservoar di Desa Pemongkong dan Gunung Malang Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru, ditegaskan telah selesai 100 persen.
"Pekerjaan proyek SPAM Pantai Selatan ini, dua paket. Pekerjaan jaringan distribusi air dari IPA Kotaraja sampai Ekas Buana nilainya Rp 70 miliar. Sedangkan paket pekerjaan dari IPA Kotaraja sampai Tibu Krodet Rp 50 miliar," lugasnya.
Lebih jauh diungkapkan Dewanto, selama pekerjaan berlangsung kendati musim hujan, menurutnya tidak menjadi kendala. Pekerjaan di musim hujan tetap berjalan normal. "Insya Allah, sesuai perencanaan kami, pekerjaan bisa rampung di bulan April mendatang," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Desa Lendang Nangka Utara, Muhammad Tahir, mengatakan sebagai pemerintah Desa tetap mendukung program pemerintah untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kepentingan masyarakat. Diakuinya memang sempat ada penolakan warga lantaran belum memahami program secara utuh. Namun setelah mendapat sosialisasi dan lainnya, kini secara perlahan masyarakat setempat memahami tujuan pemerintah tersebut.
"Pemerintah sudah ada perjanjian dengan masyarakat, kalau musim panas atau musim kemarau, akan dilakukan penyesuaian manakala masyarakat di hulu membutuhkan air," pungkasnya singkat.
Untuk diketahui, mega proyek SPAM Pantai Selatan merupakan proyek Kementerian PUPR bersama Word Bank dengan anggaran Rp 120 miliar. Pekerjaan tersebut, harus selesai di Bulan April mendatang, dengan harapan manfaat dari mega proyek itu segera dirasakan masyarakat Lotim, dari bagian Utara hingga bagian Selatan dengan ribuan sambungan rumah.(Ham).
0 Komentar