Kepala SMK Negeri 1 Lembar Ahmad Quroni saat menerima Kepala SMK Negeri 1 Keruak Rohani Jauhari dan rombongan dalam agenda studi banding, Sabtu (18/05/2024). |
Kepala SMKN 1 Keruak, Rohani Jauhari, SP., mengatakan, pihaknya memilih SMKN 1 Lembar mengingat tahun ini, sekolahnya akan mendapat bantuan RPS Nautika Kapal Niaga, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Kunjungan ini bertujuan mempelajari Nautika Kapal Niaga milik sekolah tersebut.
"Karena kemaritiman, dari BST sampai buku pelaut harus punya semua. Jadi ini bagaimana siswa kami bisa mengelola semua itu," ungkap Kepala SMKN 1 Keruak sambil berbincang hangat dengan Kepala SMKN 1 Lembar.
Sebelumnya, SMKN 1 Keruak memiliki alat simulator. Sayangnya sampai hari ini tidak dapat dioperasikan, karena mengalami kerusakan. Untuk instal dan upgrade alat simulator tersebut, pihaknya membutuhkan biaya sebesar Rp. 171 Juta. Hal ini sudah di sampaikan ke Dinas terkait, lengkap dengan spek dan beberapa hal lainnya.
"Alhamdulillah, akhirnya tahun ini kami mendapat bantuan RPS yang sama persis. Bisa dibilang, SMKN 1 Lembar ini copyannya sudah," ujarnya.
Selain Nautika Kapal Niaga, SMKN 1 Keruak juga mempelajari Nautika Kapal Penangkap Ikan, Budidaya Perikanan Air Laut dan Air Payau, Pengolahan Hasil Perikanan, serta Wisata Bahari dan Eco Wisata.
Pada saat yang sama, Kepala SMKN 1 Lembar, Ahmad Quroni, M. Pd., menambahkan, antara sekolahnya dengan SMKN 1 Keruak merupakan twins school. "Sehingga teman-teman dari Keruak, ingin mempelajari perkembangan di sekolah kami," ucapnya.
Selama dinakhodai Ahmad Quroni, SMKN 1 Lembar mengalami perkembangan yang cukup pesat. Utamanya di bidang Nautika Kapal Niaga. Hal ini dapat diukur dari kelulusan siswa yang jumlahnya melebihi ekspetasi. Para lulusan ini dijembatani SMKN 1 Lembar, untuk bekerja di dunia industri. Diantaranya PT. AMNT, PT. Samudera Indonesia, PT. Hutama Mandala Putra, dan perusahaan besar lainnya di Indonesia.
"Yang lulus sekitar 60 siswa dan sekitar 50 an sudah terserap di perusahaan industri. Yang tidak terserap di dunia kerja, mereka memilih untuk meneruskan ke TNI-Polri, dan kuliah," bebernya.
Kata Ahmad Quroni, tingkat serapan para lulusan SMKN 1 Lembar menjadi bukti untuk menepis pernyataan bahwa, sekolah kejuruan, merupakan penyumbang pengangguran, khususnya di NTB.
"Peluang-peluang itu kami jadikan sebagai Trust Social. SMK harus menjadi katalisator dan dapat memberikan kontribusi dalam menuntaskan persoalan ekonomi masyarakat. Jadi peluang-peluang kerja sama industri bagaimana menjadi sebuah harapan," jelasnya.(Ham).
0 Komentar